"Jika Bumi benar benar merupakan sebuah Bola Raksasa, dengan lingkar keliling lebih dari 40.000 km, maka pilot pesawat harus secara rutin mengkoreksi ketinggiannya agar tidak terbang dan tersesat ke luar angkasa.
Dengan asumsi rata rata kecepatan pesawat 800 kpj, seorang Pilot harus secara konsisten menurunkan moncong pesawatnya dan turun sekitar 845 meter, SETIAP MENIT!
Atau sebaliknya, tanpa melakukan apa apa, dalam waktu sekitar satu jam penerbangan, Pilot akan mendapati dirinya terbang di 50 kilometer lebih tinggi, dari KETINGGIAN SEBELUMNYA.
Dan kendala semacam itu, tidak pernah terjadi!!"
Postingan ini ada di FP Flat Earth Indonesia sejak 20 April 2016. Sampai dengan detik ini, tidak ada insan Penerbangan yang memberikan klarifikasi untuk hal tersebut. Yang ada hanya komentar dari orang orang awam dengan wawasan dangkal, yang mencoba mencari pembenaran lewat ilmu Cocoklogi, HaHaHa.
Baik sebelumnya kita coba pahami Instrumen Dasar dari Pesawat Terbang sbb :
- Altimeter
- Airspeed indicator
- Vertical speed indicator
- Magnetic compass
- Attitude indicator
- Heading indicator
- Turn indicator
Dari 7 poin diatas, masih dibagi lagi menjadi 3 Grup yaitu :
- Pitot Static Instruments
- Compass Systems
- Gyroscopic Instruments
Pada kesempatan ini, kita akan fokus kepada Gyroscopic Instruments, yaitu Attitude Indicator, Heading Indicator, dan Turn Indicator.
Prinsip Kerja Gyroscope : Mengukur atau mempertahankan orientasi berdasarkan prinsip momentum angular. Pada prinsipnya mechanical gyroscope adalah sebuah piringan (rotor) yang berputar pada sumbu (axis) yang mampu bergerak ke beberapa arah.
Jadi fungsinya adalah mengukur perubahan/ pergerakan 3 Sumbu (Axis) Pesawat seperti gambar di bawah ini :
Mari kita bahas satu persatu :
Attitude Indicator :
Perangkat ini tidaklah Full Otomatis, diperlukan Setup atau Kalibrasi sebelum digunakan (Saat Stand By di Darat)
"The adjustment knob is used to adjust the wings up or down to align with the horizon bar. This allows adjustment to the height of the pilot. Preferably, the adjustment should be made when level on the ground."
Juga tidak luput dari Error saat digunakan, yang bisa disebabkan dari banyak faktor.
"Some errors are attributable to manufacturing and maintenance. These include poorly balanced components, clogged filters, improperly adjusted valves, and pump malfunction. Such errors can be minimized by proper installation and inspection. Other errors, inherent in the construction of the instrument, are caused by friction and worn parts. These errors, resulting in erratic precession and failure of the instrument to maintain accurate indications, increase with the life of the instrument."
Perhatikan Knop "Pull To Cage". Gunanya untuk me-Reset / Kalibrasi ulang ketika error terjadi saat terbang, itupun kondisi Pesawat harus terbang lurus dan Datar.
Heading Indicator :
Perangkat ini, juga tidak Full Otomatis.
Jangan terpana pada huruf "N" pada indikator, seolah alat ini bekerja layaknya Kompas. Karena tidak ada fungsi seperti itu didalamnya.
Sama seperti Indikator sebelumnya, perangkat ini WAJIB di Setup atau Kalibrasi sebelum digunakan. Bedanya yang satu ini HARUS di singkronkan dengan Kompas.
"Because the heading indicator has no direction-seeking qualities of its own, it must be set to agree with the magnetic compass. This should be done only on the ground or in straight-and-level, unaccelerated flight when magnetic compass indications are steady and reliable."
Caranya, putar Knop pada perangkat dan sesuaikan arahnya dengan Kompas. Syaratnya tetap sama, yaitu Saat Stand By di Darat atau saat Pesawat Terbang Lurus dan Datar.
Turn Indicator :
Kalau Perangkat yang satu ini termasuk Full Otomatis. Tidak perlu di Setup atau Kalibrasi sebelum digunakan. Indikator ini secara Otomatis akan kembali ke posisi tengah, dan baru bergerak saat Pesawat berbelok ke Kiri atau ke Kanan.
"The turn indicator is a gyroscopic instrument that works on the principle of precession. The gyro is mounted in a gimbal. The gyro's rotational axis is in-line with the lateral (pitch) axis of the aircraft, while the gimbal has limited freedom around the longitudinal (roll) axis of the aircraft. As the aircraft yaws, a torque force is applied to the gyro around the vertical axis, due to aircraft yaw, which causes gyro precession around the roll axis. The gyro spins on an axis that is 90 degrees relative to the direction of the applied yaw torque force. The gyro and gimbal rotate (around the roll axis) with limited freedom against a calibrated spring. The torque force against the spring reaches an equilibrium and the angle that the gimbal and gyro become positioned is directly connected to the display needle, thereby indicating the rate of turn.[3] In the turn coordinator, the gyro is canted 30 degrees from the horizontal so it responds to roll as well as yaw." - Wikipedia
Jadi, dari ke 3 Mechanical Gyroscopic Instruments tadi. Manakah yang secara OTOMATIS mengacu pada Gravitasi dan Kutub Utara? TIDAK ADA.
(Bersambung)
(Bersambung)