Kamis, 25 Agustus 2016

Firmament - Batas Langit Terakhir (Bagian 3)


Dari dua artikel sebelumnya sudah bisa didapatkan kesimpulan, bahwa rekor tertinggi untuk Manusia ke Luar Angkasa adalah 112 Kilometer, dan untuk Wahana Antariksa adalah 60.000 Kilometer.


Dan seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa salah satu penyebab mengapa Tidak Mudah bagi Manusia untuk pergi ke Luar Angkasa, adalah karena begitu sayangnya Sang Pencipta pada Manusia, hingga memberikan Tameng alami untuk menangkal bahaya dari Angin Surya, yaitu Sabuk Radiasi Van Allen.


Secara masuk akal, Sabuk Radiasi ini sangatlah bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia, tidak saja hanya sebagai Tameng, namun juga berfungsi untuk "membatasi" suhu Bumi dengan range ideal bagi kehidupan di Bumi.


Selain daripada itu, Sabuk Radiasi ini sebenarnya juga membantu kita untuk mengingat kebesaran-NYA. Loh? Ya, nggak salah baca, Sabuk Radiasi Van Allen berperan langsung dalam pertunjukan Arurora Borealis dan Australis.





Sayangnya, secara tidak masuk akal, Sabuk Radiasi ini justru dianggap sebagai Rintangan  oleh beberapa Ilmuwan, khususnya yang telah bercita cita pergi ke Luar Angkasa sejak dari dalam kandungan. :D


Lebih gilanya lagi, bahkan mereka sepakat untuk "menjinakkan" rintangan tersebut dengan menghalalkan segala cara, dalam artian mencoba sebuah teknologi yang tampaknya TIDAK DIPIKIRKAN DAMPAK BURUKNYA, khususnya terhadap Habitat Manusia.


Ada 2 Program, yang saat ini dimaksudkan untuk proses "penjinakan" Sabuk Radiasi Van Allen. Mari kita perhatikan satu persatu..


1. HAARP (High frequency Active Auroral Research Program)




Secara formal, HAARP adalah Program Penelitian Gabungan antara : U.S Air Force, U.S Navy, University of Alaska, dan DARPA (Defense Advanced Research Project).


Pada dasarnya, HAARP dijelaskan sebagai sebuah program penelitian untuk menganalisa Ionosfer, dan menggali potensi pengembangan di bidang Komunikasi dan Pengawasan.


Tetapi apakah benar demikian? 


Sebelum menjawabnya, ada baiknya kita memahami dulu cara kerja fasilitas penelitian ini.


HAARP, dalam operasinya, menghasilkan transmisi radio Phased Array berkekuatan besar dalam frekuensi tinggi, dan dipancarkan dari 180 buah Antena yang diposisikan berjajar membentuk persegi panjang (12 x 15), dan menempati wilayah seluas 13 Hektar di Alaska.


Meski para Ilmuwan dibalik program ini selalu menyangkal tudingan miring yang sering mereka sebut sebagai sekedar Teori Konspirasi. Namun nyatanya, mereka sendiri tidak konsisten dengan tujuan awal program tersebut dibentuk.


Ingat, secara formal, target penelitian HAARP adalah Ionosfer, dimana berdasarkan update terakhir, Ionosfer ada di Atmosfer dengan ketinggian 75 Kilometer s/d 1.000 Kilometer. 




Tapi secara khusus, program ini ternyata menarik minat tersendiri terhadap zona transisi dari Atmosfer ke Magnetosfer.  

Mau tahu di ketinggian berapa Magnetosfer berada?

65.000 Kilometer - tepat berada pada sisi luar Outer Van Allen Radiation Belt. Jelas bukan sebuah kebetulan. ;)

Kesimpulannya? Mereka TIDAK KONSISTEN, dan sekaligus menunjukkan apa yang sebenarnya mereka target menggunakan "Tembakan" Gelombang Elektromagnetik dari HAARP. 


Ya, Sabuk Radiasi Van Allen - demi melancarkan perjalanan ke Ruang Angkasa.


Teknik yang mereka gunakan ini, disebut juga dengan Ionospheric Heater (Pemanasan Ionosfer), yang seharusnya beroperasi di wilayah Ionosfer. 


Namun faktanya, salah satu program mereka yang memanfaatkan VLF (Very Low Frequency) dalam bentuk Whistler Mode, ditujukan untuk masuk dan menyebar di Magnetosfer, dimana dalam perjalanannya akan berinteraksi langsung dengan Sabuk Radiasi Van Allen. 


Sebuah Kebetulan? Semua pasti tahu jawabannya. :D


Silahkan tonton Video di bawah ini, agar lebih jelas dan paham tentang HAARP berdasarkan ulasan History Channel. 




Salah satu indikasi adanya "Modifikasi" pada langit, atau tepatnya Ionosfer, mudah terlihat dengan adanya Fenomena Alam berupa bentuk Awan yang terbilang tidak lazim. Sekaligus juga sebagai contoh nyata dari Eksperimen tentang Efek Gelombang Elektromagnet pada Uap Air dalam Video diatas. 


Sudah jelas bukan, HAARP tidak semata mata melakukan penelitian, namun memang bermaksud "membongkar" susunan Sabuk Radiasi Van Allen, agar di masa depan perjalanan ke Luar Angkasa akan lebih sedikit menemui kendala.


2. HiVOLT (High Voltage Orbiting Long Tether)

Jika sebelumnya program HAARP tampak berbelit belit dengan tujuannya, sistem yang satu ini- HiVOLT, lebih berani dan gamblang (sekaligus bodoh) dalam menggambarkan target utamanya, yaitu "Menguras dan Menghilangkan" Van Allen Radiation Belt.

Untuk awal, mungkin bisa baca deskripsi dalam sub judul "Proposed Removal" di Wikipedia tentang Van Allen Radiation Belt.


Dijelaskan juga disitu, bahwa HiVolt adalah sebuah sistem yang terdiri dari 5 Buah Tether bermuatan listrik tegangan tinggi, dengan panjang 100 Kilometer, dan dibentangkan dari beberapa satelit. Bayangan mudahnya, Sebuah satelit seolah memiliki ekor sepanjang 100km dan ekor tersebut bertegangan tinggi, yang kemudian dibawa berkeliling pada Orbit Bumi.

Untuk apa? Disebutkan disitu, untuk "menjinakkan" Inner Belt yang dikatakan MENGANCAM obyek apapun pada Low Earth Orbit, tepatnya di ketinggian 1.000km s/d 2.000km.


Perhatikan Video dibawah ini, tentang bagaimana HiVOLT bekerja. 
(Full Screen Mode Recommended)


Jadi istilah mudahnya, teknologi HiVOLT ini ditujukan untuk "Menyayat Sehelai Demi Sehelai" bagian dari Van Allen Radiation Belt. 

Tragis, tanpa berpikir panjang, sekelompok Manusia yang menganggap dirinya Jenius, ternyata cukup lancang untuk bermain main dengan ciptaan-NYA. 

Semoga semua pembaca tersadar. Bahwa sebelum Kiamat yang ada dalam Kitab Suci semua Agama itu datang, kita berpotensi mengalami Kiamat Artifisial akibat ulah sekelompok orang yang masih tetap bermimpi untuk Menembus FIRMAMENT - BATAS LANGIT TERAKHIR

Apakah tidak ada yang menyadari fenomena alam akhir akhir ini? 
Kacaunya Musim, Badai Petir, Curah Hujan Tinggi, Banjir, Naiknya Suhu Global, Kekeringan, Badai Pasir, Angin Puting Beliung, Gempa Bumi, dll 


Sebaiknya semua mulai lebih waspada dan mawas diri dalam menghadapi kondisi alam kedepan. 

Global Warming? Itu Baru Permulaan!

-- REMEMBER YOUR GOD --