Senin, 01 Agustus 2016

Dunia Penerbangan Dan NASA (Bagian 3 - Habis)


Akhirnya, setelah cukup waktu bagi kita untuk bersama sama memahami seluk beluk instrumen pesawat dan sistem penerbangan. Sekaligus mengetahui fakta bagaimana pesawat modern diterbangkan oleh sistem yang terkomputerisasi. 

Kini, saatnya menarik benang merah, antara Dunia Penerbangan, dengan NASA.

Pada artikel sebelumnya kita telah tahu apa itu IRS, sekarang saatnya kita mengenal sistem penerbangan yang lebih canggih dan lebih kompleks. Yaitu ADIRU (Air Data Inertial Reference Unit).

ADIRU, adalah komponen kunci untuk mengintegrasikan ADIRS (Air Data Inertial Reference System) yang menyuplai data seputar Kecepatan, Sudut Serang, dan Ketinggian, dengan IR (Inertial Reference) yang menyuplai informasi tentang Posisi dan Ketinggian, yang diteruskan kepada Pilot melalui EFIS (Electronic Flight Instrument System).



So, apa yang salah dengan ADIRU? 

Jika pembaca sudah sempat mengikuti link tentang ADIRU di https://en.wikipedia.org/wiki/Air_data_inertial_reference_unit, maka sudah pasti akan mengetahui bahwa ADIRU digunakan oleh 2 Perusahaan Pabrikan Raksasa Pembuat Pesawat Terbang Komersial. Yaitu AIRBUS dan BOEING.



Selanjutnya, pada halaman itu, silahkan tekan CTRL + F (Find) dan coba cari kata "Honeywell". Ada sekitar 5 Kata akan ditemukan disitu. 

Bila ditelusuri lebih lanjut, akan diketahui bahwa Honeywell adalah salah satu Supplier Terbesar bagi kedua kedua pabrikan raksasa tadi.



So, ada masalah apa dengan Honeywell? 
Tidak ada, selain sejarah perusahaan yang ada di situs resmi mereka (http://www.honeywell.com) menyebutkan tentang ini.. 

"In 1957, we began working on fire detection and alarm systems. In many North American cities, the red and black "Protected by Honeywell" window stickers and placards were nearly as recognizable as the “Round” thermostat. Today we are the global leader in the industry. 
The company's name was officially changed to Honeywell Inc. in 1963.
Six years later, Honeywell instruments helped U.S. astronauts Neil Armstrong and Edwin "Buzz" Aldrin land on the moon." 

Masih merasa kurang lengkap? 
Silahkan telusuri satu persatu hubungan antara Honeywell dengan NASA di http://www.honeywell.com/search#q=nasa

Nah, sekarang saatnya bagi para pembaca menyimpulkan sendiri, atau mungkin menjawab sendiri pertanyaan dibawah ini tanpa perlu bingung lagi..

"Kenapa Dunia Penerbangan Tidak Akan Pernah Mengakui Bahwa Bumi Sebenarnya DATAR?"


Sebagai hiburan, silahkan perhatikan Video Youtube tentang ADIRU oleh pihak Honeywell dibawah ini..




Perhatikan bagaimana ADIRU menggunakan dasar Bumi Bulat yang Berotasi sebagai patokannya. Yang sedikit mengganggu adalah proses "Alignment" atau sebelumnya kita kenal dengan istilah Setup atau Kalibrasi. 

Dikatakan disitu. alignment membutuhkan waktu lebih lama saat berada di wilayah mendekati Kutub, dibandingkan dengan wilayah sekitar Equator (Bergantung Pada Latitude). Padahal, dijelaskan selanjutnya bahwa yang terpenting pada proses Alignment, adalah pesawat wajib dalam posisi stationer / diam. Penjelasan yang sangat sangat Ambigu.    

(Tamat)