Jumat, 29 Juli 2016

Cahaya Bulan Bersifat Dingin. Benarkah?


Sempat terjadi kebingungan diantara pemerhati FE, tentang eksperimen yang tampak meyakinkan bahwa Cahaya Bulan adalah Dingin. Tetapi benarkah Cahaya Bulan itu Dingin? Menyebabkan apapun yang terpapar olehnya menjadi lebih Dingin?

Ada dingin ada panas, dan ada juga Perpindahan Panas (Heat Transfer). Namun sayangnya, Admin tidak menemukan penjelasan dari sumber manapun, tentang Perpindahan Dingin (Cold Transfer) khususnya oleh cahaya. 
Satu satunya orang yang bisa membuktikan “Cahaya Dingin” itu ada, adalah Captain Cold dalam serial The Flash. HeHe :D
Dari sini saja, sebenarnya sudah bisa disimpulkan dengan mudah, bahwa Cahaya Dingin itu TIDAK ADA, apalagi yang berasal dari Bulan. ;)
Sebenarnya, Fenomena heboh tersebut menunjukkan sesuatu berbeda, yang tak kasat mata tapi sedang terjadi.
Baiklah, sebagai dasar pemahaman, kita harus memahami dulu tentang “Perpindahan Panas”.

Perpindahan Panas dapat terjadi dengan 3 Cara berbeda, yaitu :
1. Konduksi.
2. Konveksi.
3. Radiasi.

Silahkan perhatikan dan pelajari Video Youtube sbb : 


Setelah cukup lama Admin pelajari dari berbagai macam sumber tentang Fenomena ini. Ternyata yang sebenarnya terjadi saat muncul “Cahaya Dingin”, adalah disebabkan oleh proses “Thermal Equilibrium” (Kesetimbangan Panas), dalam bentuk “Radiative Cooling”, yaitu Pendinginan secara Radiasi. Istilah “Pendinginan” di sini sudah pasti melibatkan Pelepasan atau Perpindahan Panas, lebih tepatnya dengan cara Radiasi. 

Coba perhatikan semua Video Pendukung untuk Fenomena “Cahaya Dingin” Bulan yang ada. Semua Ekesperimen yang dilakukan selama ini selalu dilakukan saat Bulan tampak terlihat.
Poinnya pasti cuma ada 2 :
1. Benda yang terpapar Cahaya Bulan (Tanpa Penutup/ Penghalang), sebut saja “A”.
2. Benda yang tidak terpapar Cahaya Bulan (Dengan Penutup/ Penghalang), sebut saja “B”.

Pertanyaannya : Bagaimana A bisa lebih dingin daripada B?

Banyak yang perhatiannya otomatis hanya terfokus pada apa yang terlihat saja, yaitu Cahaya Bulan. Padahal, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan meski bersifat tak kasat mata, yaitu Kesetimbangan Panas.
Dimana saat eksperimen itu dilakukan, sebenarnya sedang terjadi Kesetimbangan Panas secara luas di lokasi tersebut, baik oleh obyek eksperimen, benda benda disekitarnya, juga dengan PANAS BUMI terhadap UDARA malam yang cukup DINGIN.

Bila mengacu pada Hukum Termodinamika Kedua, disebutkan bahwa Energi Panas (Kalor) bergerak SATU ARAH, yaitu dari yang bersuhu lebih tinggi (PANAS) ke yang bersuhu lebih rendah (DINGIN).
Maka bisa disimpulkan, saat malam hari dengan cuaca cerah.
Sedang terjadi sebuah proses pendinginan (Perpindahan/ Pelepasan Panas) secara Radiasi – Radiative Cooling, dari permukaan BUMI (termasuk semua benda yang ada di atasnya) ke UDARA malam yang cukup DINGIN.
Karena BUMI ada di BAWAH, dan UDARA sebagian besar ada di ATAS, maka proses ini bisa digambarkan dengan Radiasi Panas yang mengarah KE ATAS.


Kembali ke pertanyaan tadi, “Bagaimana A bisa lebih dingin daripada B?”

Btw, mengingat tidak ada istilah “perpindahan dingin”, maka sebaiknya kita memandangnya dari sudut “perpindahan panas”. Oleh karena itu pertanyaan di atas sepertinya kurang tepat, yang lebih sesuai adalah “Bagaimana B bisa lebih panas daripada A”?

JAWABAN :
Karena Proses Kesetimbangan Panas pada A LEBIH LANCAR daripada B, dimana :
1. Aliran Panas KE ATAS di A, tidak terhalang. Sedangkan di B, terhalang. Pada B Kesetimbangan Panas yang terjadi bukan lagi antara B dengan UDARA malam yang DINGIN, tetapi dengan benda penghalang, serta UDARA yang ada diantaranya.
2. Adanya Distorsi Kesetimbangan Panas antara B dengan UDARA malam yang DINGIN. Misal, adanya penghalang seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, atau adanya Benda lain yang berada dekat dengan B, namun tidak ada di dekat A.

Untuk mendukung penjelasan Admin silahkan tonton Video Youtube ini SAMPAI AKHIR (WAJIB).



Dan Poin dari Video Youtube diatas adalah : 
Dengan atau Tanpa kemunculan BULAN, hasilnya tetap serupa.
Dimana bagian yang menghadap ATAS ditempat terbuka, akan terasa lebih DINGIN daripada bagian yang lainnya. 

Btw, sebenarnya, penjelasan diatas bisa sekaligus menjawab pertanyaan;
“Pada Siang hari, bagaimana Benda yang tertutup Bayangan, bisa lebih dingin dibandingkan yang terpapar langsung oleh Cahaya Matahari?”
Hanya perlu dibalik prosesnya.. 
Bagaimana dengan pertanyaan; “Jika Bulan memang memantulkan Cahaya Matahari, kenapa cahaya yang dihasilkannya dingin?”
Admin akan ralat beberapa kata terakhir pada pertanyaan umum ini, menjadi “kenapa cahaya yang dihasilkan tidak panas?” lebih sesuai bukan:
Kali ini, Admin tidak akan langsung menjawabnya, tapi sangat menyarankan penanya untuk bereksperimen sbb :
- Pastikan jarum jam menununjukkan jam 12 Siang.
- Silahkan ambil Cermin besar, 1x1 Meter.
- Bawa cermin itu, dan silahkan berdiri di tengah dataran luas, seperti Lapangan, Pantai, dll.
- Minta teman anda untuk mencari tempat teduh terdekat, kira2 sejauh 5 Meter.
- Arahkan pantulan sinar Matahari kepada teman anda di posisi ini sekitar 10 Menit.
- Stop. Anda tetap diam di posisi.
- Minta teman anda untuk mencari tempat teduh terjauh yang bisa dicapai, kira2 100 Meter.
- Arahkan pantulan sinar Matahari kepada teman anda di posisi ini sekitar 10 Menit.
- Stop. Anda tetap diam di posisi. Tunggu teman anda mendekat dan memberitahu apa yang dirasakannya.
- Satu hal yang pasti, TIDAK AKAN LEBIH PANAS daripada apa yang Anda Rasakan. HaHaHa 
Semoga penjelasan Admin bisa dicerna dan dipahami dengan baik. Karena untuk menjelaskan “Cahaya Dingin” tidaklah semudah melihatnya, dan tidaklah cukup dengan berasumsi semata.

Perhatikan Youtuber di tayangan ini :


Salah satu eksperimen yang salah Kaprah, dan ada yang luput.
Seharusnya sebelum ekseperimen, didata dulu parameter yang ada.
Berapa suhu sebelum dan sesudah, akan membantu penilaian lebih jauh.

Eksperimen Malam :
Berapakah suhu seluruh permukaan bantal sebelum ada penghalang cahaya Bulan? Tidak Tercatat.
So, besar kemungkinan kondisinya adalah sbb :
Bukannya sisi yang terpapar cahaya Bulan menjadi lebih dingin, (karena dalam proses radiative cooling membuat semua permukaan mendingin) tetapi yang terjadi adalah sisi yang terkena bayangan yang memanas.
Kenapa? Karena terjadi proses Thermal Equilibrium antara Permukaan Bantal dengan Kertas Karton dan Tongkat Kayu. Ditambah juga dengan penghalang cahaya Bulan seperti itu, jelas akan meminimalisir aliran Udara Dingin yang ada.

Eksperimen Siang :
Sama seperti malam, tidak ada tercatat berapa suhu seluruh permukaan bantal sebelum diberi penghalang.
Dan seperti yang anak TK sudah tahu, bahwa Cahaya Matahari itu panas, maka pasti mereka akan mencari tempat teduh, dimana Cahaya Matahari terhalang.
Apakah itu berarti area yang terkena Bayangan mendingin? Tidak. Dalam case ini, Radiasi dari cahaya Matahari menyebabkan suhu permukaan benda yang terpapar meningkat, dan di satu sisi, suhu di permukaan yang tidak terkena cahaya Matahari, tidak akan sepanas seperti yang terkena cahaya Matahari.


Kesimpulan :
Malam : Radiasi Panas bergerak ke ATAS. (Pendinginan)
Siang : Radiasi Panas bergerak ke BAWAH. (Pemanasan)

Sekarang giliran Admin yang mau mengajukan pertanyaan kepada SIAPAPUN yang yakin tentang adanya “Cahaya Dingin” dari Bulan. 
1. Bagaimana menjelaskan Cahaya bisa mendinginkan sebuah Benda?
2. Apa nama proses yang dimaksud, jelaskan, dan beri contohnya pada kasus yang berbeda?
3. Jika memang Bulan menghasilkan “Cahaya Dingin”, kenapa titik fokus Cahaya Bulan oleh kaca pembesar tidak membuat beku sebuah Benda?

Good Luck with that..